Sabtu, 21 Agustus 2010

SEJARAH PUASA

Puasa merupakan salah satu rukun Islam yang dilaksanakanoleh kaum muslimin di seluruh dunia. Allah swt. telah mewajibkannya kepada kaumyang beriman, sebagaimana telah diwajibkan atas kaum sebelum Muhammad saw.Puasa merupakan amal ibadah klasik yang telah diwajibkan atas setiap umat-umatterdahulu.Puasa merupakan salah satu rukun Islam yang dilaksanakan oleh kaum muslimin diseluruh dunia. Allah swt. telah mewajibkannya kepada kaum yang beriman,sebagaimana telah diwajibkan atas kaum sebelum Muhammad saw. Puasa merupakan amal ibadah klasik yang telah diwajibkan atas setiap umat-umat terdahulu.Ada empatbentuk puasa yang telah dilakukan oleh umat terdahulu, yaitu:
1. Puasanya orang-orang sufi, yakni praktek puasa setiap hari dengan maksudmenambah pahala. Misalnya puasanya para pendeta
2. Puasa bicara, yakni praktek puasa kaum Yahudi. Sebagaimana yang telahdikisahkan Allah dalam Al-Qur'an, suratMaryam ayat 26 :"Jika kamu (Maryam) melihat seorang manusia, maka katakanlah, sesungguhnya akutelah bernadzar berpuasa untuk tuhan yang Maha Pemurah, maka aku tidak akanberbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini" (Q.S. Maryam :26).
3. Puasa dari seluruh atau sebagian perbuatan (bertapa), seperti puasa yangdilakukan oleh pemeluk agama Budha dan sebagian Yahudi. Dan puasa-puasakaum-kaum lainnya yang mempunyai cara dan kriteria yang telah ditentukan olehmasing-masing kaum tersebut.
4. Sedang kewajiban puasa dalam Islam, orang akan tahu bahwa ia mempunyaiaturan yang tengah-tengah yang berbeda dari puasa kaum sebelumnya baik dalamtata cara dan waktu pelaksanaan. Tidak terlalu ketat sehingga memberatkan kaummuslimin, juga tidak terlalu longgar sehingga mengabaikan aspek kejiwaan. Halmana telah menunjukkan keluwesan Islam.

 
DEFINISI PUASA
Secara etimologi, puasa berarti menahan, baik menahan makan, minum, bicara danperbuatan. Seperti yang ditunjukkan firman Allah, surat Maryam ayat 26 :"Sesungguhnya aku telah bernadzar berpuasa demi Tuhan yang Maha Pemurah,bahwasanya aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini".(Q.S. Maryam : 26)
Sedangkan secara terminologi, puasa adalah menahan dari hal-hal yangmembatalkan puasa dengan disertai niat berpuasa. Sebagian ulama mendefinisikan,puasa adalah menahan nafsu dua anggota badan, perut dan alat kelamin seharipenuh, sejak terbitnya fajar kedua sampai terbenarnnya matahari dengan memakainiat tertentu. Puasa Ramadhan wajib dilakukan, adakalanya karena telah melihathitungan Sya'ban telah sempurna 30 hari penuh atau dengan melihat bulan padamalam tanggal 30 Sya'ban. Sesuai dengan hadits Nabi saw.
"Berpuasalah dengan karena kamu telah melihat bulan (ru'yat), dan berbukalahdengan berdasar ru'yat pula. Jika bulan tertutup mendung, maka genapkanlahSya'ban menjadi 30 hari"

HIKMAH PUASA
Diwajibkannya puasa atas ummat Islam mempunyai hikmah yang dalam. Yakni merealisasikan ketakwaan kepada Allan swt. Sebagaimana yang terkandung dalam surat al-Baqarah ayat183: 
"Hai orang-orang yang beriman telah diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimanadiwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kalain bertakwa."
Kadar takwa tersebut terefleksi dalam tingkah laku, yakni melaksanakan perintahdan menjauhi larangan. Al-Baqarah ayat 185 :
"(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang didalamnya diturunkan (permulan) al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia danpenjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq danbathil). Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan tersebut, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu".
Ayat ini menjelaskan alasan yang melatarbelakangi mengapa puasa diwajibkan di bulanRamadhan, tidak di bulan yang lain. Allah mengisyaratkan hikmah puasa bulanRamadhan, yaitu karena Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan yangdiistimewakan Allah dengan dengan menurunkan kenikmatan terbesar di dalamnya,yaitu al-Qur'an al-Karim yang akan menunjukan manusia ke jalan yang lurus.Ramadhan juga merupakan pengobat hati, rahmah bagi orang-orang yang beriman,dan sebagai pembersih hati serta penenang jiwa-raga. Inilah nikmat terbesar danteragung. Maka wajib bagi orang-orang yang mendapat petunjuk untuk bersyukurkepada Sang Pemberi Nikmat tiap pagi dan sore.
Bila puasa telah diwajibkan kepada umat terdahulu, maka adakah puasa yangdiwajibkan atas umat Islam sebelum Ramadhan?
Jumhur ulama dan sebagian pengikut Imam Syafi'i berpendapat bahwa tidak adapuasa yang pernah diwajibkan atas umat Islam sebelum bulan Ramadhan. Pendapatini dilandaskan pada hadis Nabi saw. yang diriwayatkan oleh Mu'awiyah :"Hari ini adalah hari Asyura', dan Allah tidak mewajibkannya atas kalian. Siapayang mau silahkan berpuasa, yang tidak juga boleh meninggalkannya."
Sedangkan madzhab Hanafi mempunyai pendapat lain: bahwa puasa yang diwajibkanpertamakali atas umat Islam adalah puasa Asyura'. Setelah datang RamadhanAsyura' dirombak (mansukh). Madzhab ini mengambil dalil hadisnya Ibn Umar danAisyah ra.: diriwayatkan dari Ibn 'Amr ra. bahwa Nabi saw. telah berpuasa hariAsyura' dan memerintahkannya (kepada umatnya) untuk berpuasa pada hari itu. Danketika datang Ramadhan maka lantas puasa Asyura' beliau tinggalkan, Abdullah(Ibnu 'Amr) juga tidak berpuasa". (H.R. Bukhari).
"Diriwayatkan dari Aisyah ra., bahwa orang-orang Quraisy biasa melakukan puasaAsyura' pada masa jahiliyah. Kemudian Rasulullah memerintahkan untuk berpuasahari Asyura' sampai diwajibkannya puasa Ramadhan. Dan Rasul berkata, barangsiapa ingin berpuasa Asyura' silahkan berpuasa, jika tidak juga tak apa-apa".(H.R. Bukhari dan Muslim).
Pada masa-masa sebelumnya, Rasulullah biasa melakukan puasa Asyura' sejaksebelum hijrah dan terus berlanjut sampai usai hijrah. Ketika hijrah ke Madinahbeliau mendapati orang-orang Yahudi sedang berpuasa (Asyura'), beliau pun ikutberpuasa seperti mereka dan manyerukan ke ummatnya untuk melakukan puasa itu.
Hal ini sesuai dengan wahyu secara mutawattir (berkesinambungan) dan ijtihadyang tidak hanya berdasar hadis Ahaad (hadis yang diriwayatkan oleh tidak lebihdari satu orang). 
"Ibn Abbas ra. meriwayatkan: ketika Nabi saw. sampai diMadinah, beliau melihat orang-orang Yahudi sedang melakukan puasa Asyura', lalubeliau bertanya: (puasa) apa ini? Mereka menjawab: ini adalah hari Nabi Salehas., hari di mana Allah swt. memenangkan Bani Israel atas musuh-musuhnya, makalantas Musa as. melakukan puasa pada hari itu. Lalu Nabi saw. berkata: akulebih berhak atas Musa dari kalian. Lantas beliau melaksanakan puasa tersebut danmemerintahkan (kepada sahabat-sahabatnya) berpuasa. (HR. Bukhari).
Puasa Ramadhan diwajibkan pada bulan Sya'ban tahun kedua hijriyah, maka lantas,sebagaimana madzhab Abi Hanifah, kewajiban puasa Asyura terombak (mansukh).Sedang menurut madzhab lainnya, kewajiban puasa Ramadhan itu hanya merombakkesunatan puasa Asyura'.
Kewajiban puasa Ramadhan berlandaskan Al-qur'an, Sunnah, dan Ijma."Diriwayatkan dari Abdullah Ibn Umar, bahwasanya dia mendengar Rasulullah sawbersabda: Islam berdiri atas limapilar: kesaksian tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah,mendirikan salat, mengeluarkan zakat, haji ke Baitullah (Makkah) dan berpuasadi bulan Ramadhan."
Kata 'al-haj' (haji) didahulukan sebelum kata 'al-shaum' (puasa), itumenunjukkan pelaksanakaan haji lebih banyak menuntut pengorbanan waktu danharta. Sedang dalam riwayat lain, kata 'al-shaum' didahulukan, karena kewajibanpuasa lebih merata (bisa dilaksanakan oleh mayoritas umat Islam) dari padahaji.
Kewajiban puasa Ramadhan sangat terang. Barang siapa yang mengingkari ataumengabaikan keberadaannya dia termasuk orang kafir, kecuali mereka yang hiduppada zaman Islam masih baru atau orang yang hidup jauh dari ulama.
 
----- Diambil dari buku "Pilar-pilar Islam dalam al-Sunnah" karya Prof. Dr. UmarHasyim --------

Selasa, 03 Agustus 2010

HARI KEMARIN, SEKARANG DAN ESOK


Yang pertama:
 
Hari kemarin. Anda tak bisa mengubah apa pun yang telah terjadi.
Anda tak bisa menarik perkataan yang telah terucapkan.
Anda tak mungkin lagi menghapus kesalahan dan mengulangi kegembiraan yang anda rasakan kemarin.
Biarkan hari kemarin lewat; lepaskan saja...

Yang kedua:

hari esok. Hingga mentari esok hari terbit,
Anda tak tahu apa yang akan terjadi.
Anda tak bisa melakukan apa-apa esok hari.
Anda tak mungkin sedih atau ceria di esok hari.
Esok hari belum tiba; biarkan saja...

Yang tersisa kini hanyalah hari ini.

Pintu masa lalu telah tertutup,
Pintu masa depan pun belum tiba.
Pusatkan saja diri anda untuk hari ini.
Anda dapat mengerjakan lebih banyak hal hari ini bila anda mampu memaafkan hari kemarin dan melepaskan ketakutan akan esok hari.
Hiduplah hari ini. Karena, masa lalu dan masa depan hanyalah permainan pikiran yang rumit.

Hiduplah apa adanya
.
Karena yang ada hanyalah hari ini, hari ini yang abadi.
Perlakukan setiap orang dengan kebaikan hati dan rasa hormat, meski mereka berlaku buruk pada anda.
Cintailah seseorang sepenuh hati hari ini, karena mungkin besok cerita sudah berganti.
Ingatlah bahwa anda menunjukkan penghargaan pada orang lain bukan karena siapa mereka, tetapi karena siapakah diri anda sendiri
Jadi teman, jangan biarkan masa lalu mengekangmu atau masa depan membuatmu bingung,
lakukan yang terbaik HARI INI dan lakukan sekarang juga!!!!!!

Senin, 02 Agustus 2010

BENIH SUKSES

"Try not to become a man of success, but rather a man of value."~ Albert Einstein ~
Alkisah, ada seorang penabur benih yang pergi membawa sekarung benih. Sepanjang perjalanannya, sebagian benih jatuh di pinggir jalan, setelah beberapa waktu, datanglah seekor burung dan memakannya.
Sebagian lagi jatuh di tanah yang berbatu, yang tidak banyak tanahnya, dan b! enih itu pun segera tumbuh, tetapi tidak dapat bertahan lama karena tanahnya tipis, maka akarnya pendek, segeralah ia menjadi kering dan layu.
Sebagian lagi jatuh di semak berduri, lalu seiring dengan pertumbuhan benih tersebut, ia terhimpit oleh semak belukar, sehingga ia tidak berbuah.
Dan sebagian lainnya jatuh di tanah yang baik, ia tumbuh dengan subur dan banyak buahnya, dan menghasilkan banyak sekali panenan. Benih hidup kita, Hidup manusia pun bisa dianalogikan seperti benih di atas.
Seperti benih pertama, beberapa orang hidup tanpa berhasil mengaktualisasi potensi diri mereka atau bahkan tidak berhasil menemukannya. Mereka sama sekali tidak menghasilkan apa-apa dalam
hidupnya, bahkan sampai mereka meninggal.
Beberapa seperti benih kedua, yang mampu berkembang dengan cepat dan pesat, namun sesungguhnya akarnya (hidupnya) sangat rapuh dan kering. Orang-orang sepertinya adalah orang yang tidak henti-hentinya bekerja secara terus menerus, tanpa mempedulikan kualitas kesehatan
fisik, mental, ataupun sosial. Mereka memiliki kualitas hidup yang kurang baik, mungkin sakitsakitan, memiliki tingkat kebahagiaan yang rendah, ataupun terdapat ketidakharmonisan di keluarganya. Secara sekilas, mereka terlihat memiliki segalanya, tetapi sesungguhnya kehidupan
mereka kering.
Beberapa seperti benih ketiga, walaupun mereka punya akar kuat dan mampu tumbuh tinggi, tetapi mereka tidak berbuah. Orang-orang seperti ini hanya hidup untuk dirinya sendiri, dan sesungguhnya mereka tidak memberikan nilai yang berarti bagi orang-orang di sekitar mereka. Mereka hanya hidup untuk ambisi pribadi sendiri, tanpa memperdulikan orang lain.
Mereka sama sekali tidak menghasilkan buah yang bisa diberikan untuk orang lain.
Dan tentunya, sedikit orang seperti benih keempat, di mana mereka berhasil mempunyai tanah yang subur dengan mineral yang cukup, di mana akhirnya potensi dari benih tersebut bisa sampai maksimal dan juga menghasilkan buah bagi orang lain.
Merekalah yang bisa menjaga keseimbangan di antara seluruh aspek hidup mereka, karena selain berbuah dengan baik, juga memiliki akar yang kuat.
Benih yang manakah kita? Manakah benih yang paling menggambarkan hidup kita? Apakah hidup kita seperti benih yang pertama, yang hidup dengan sia-sia tanpa menghasilkan apa pun?Ataukah seperti benih kedua, yang dibutakan oleh harta semata tanpa mempedulikan kebahagiaan dan kesehatan kita? Dan akhirnya kita akan merasa hidup kita sia-sia dan kering?
Ataukah seperti benih ketiga, yang hanya egois memperhatikan diri sendiri, tetapi tidak memberikan kontribusi (nilai) apa pun bagi sesama kita?
Berbeda dengan benih, kita mempunyai kekuatan dan daya untuk menentukan hendak berada di tanah yang manakah kita berada. Jika pun kita telah berada di tanah yang salah, kita masih mempunyai kemampuan untuk berpindah.
Tidak seperti benih yang hanya bisa pasrah, kita masih mempunyai kaki, pikiran, dan hati untuk meninggalkan tanah yang lama dan menuju tanah subur impian benih tersebut. Jika kita merasa belum berada di tanah subur kita, maka jangan buang waktu lagi, carilah tanah tersebut.
Tanamkanlah akar dengan kuat, tumbuhkanlah batang pohon kita dengan tinggi, dan yang paling penting: hasilkanlah buah yang manis untuk orang lain. Karena hanya dengan demikianlah, benih
(orang) tersebut telah mengeluarkan potensi maksimal dalam dirinya.
Benih yang berhasil menanamkan akar yang kuat, dan telah menumbuhkan batang yang menjulang tinggi, tapi tidak menghasilkan buah apapun, sama saja dengan tidak berguna. Ia akan ditebang dan
dibuang, dan akan digantikan dengan pohon yang lain..
Regards,
Djodi Ismanto